JIka Kamu Gelisah, Tanda Ada yang tidak Normal dengan Dirimu
Di antara Karakter Muslim, Hatinya Tenang dan Bahagia
Allah SWT berfirman:
اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِاَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ ٢٨
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Seperti Bayi yang tenang dalam dekapan orang tuanya.
اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوۡبٰى لَهُمۡ وَحُسۡنُ مَاٰبٍ ٢٩
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (Ar. Ra'd 28-29)
🤔 Realita Kita, Apakah kita sebagai seorang muslim sudah memiliki karekater Bahagia? Kita merasakan rasakan, ....kesedihan, kegelisahan, tidur tidak nyenyak padahal kasur empuk.. makan tidak enak....dan Hati kita Gersang, sepi.. hampa..
Sesungguhnya fenomena yang kita rasakan adalah karena Allah sayang sama kita, Indikator masih normal-- ibarat komputer, ada virus... langsung alert nya berbunyi.
**Fakta 😗* berdasarkan Laporan Kebahagiaan Dunia (World Happiness Report 2023), NKRI yg 80% Muslim masuk pada peringkat 80 dg Finlandia sebagai negara terbahagia. Kenapa ? Finlandia konsisten menduduki peringkat sebagai negara paling bahagia di dunia karena berbagai faktor, seperti:
- Kesejahteraan Ekonomi dan Kesetaraan Sosial Pendapatan yang Relatif Merata: Meskipun bukan negara dengan pendapatan tertinggi, Finlandia memiliki distribusi kekayaan yang lebih adil dibandingkan banyak negara lain. Biaya Hidup Seimbang: Warga Finlandia mendapatkan layanan publik berkualitas tinggi tanpa harus membayar mahal, seperti kesehatan dan pendidikan.
- Sistem Pendidikan yang Luar Biasa Pendidikan di Finlandia gratis dan berkualitas tinggi, dari tingkat dasar hingga universitas. Sistem pendidikan mereka lebih menekankan keseimbangan antara belajar dan kehidupan sosial, bukan hanya mengejar nilai akademik.
- Jaminan Sosial yang Kuat Pemerintah menyediakan banyak subsidi dan bantuan sosial, termasuk tunjangan anak, pengangguran, serta cuti melahirkan dan ayah yang panjang. Sistem kesehatannya universal dan gratis, membuat warga tidak khawatir dengan biaya medis.
- Kepercayaan yang Tinggi antar Warga dan Pemerintah Finlandia memiliki tingkat korupsi yang sangat rendah. Rakyat percaya bahwa pemerintah mengelola negara dengan transparan dan adil. Indonesia ? Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2023 yang diterbitkan oleh Transparency International, Indonesia menempati peringkat 115 dari 180 negara, dengan skor 34 dari 100. Rasa aman tinggi karena tingkat kriminalitas yang rendah.
- Hubungan dengan Alam dan Gaya Hidup Sederhana Finlandia memiliki banyak hutan, danau, serta udara bersih, yang berkontribusi pada kesejahteraan mental. Budaya "sisu", yaitu ketahanan mental untuk menghadapi tantangan hidup, membuat orang Finlandia lebih tangguh dan tidak mudah stres. Kebiasaan seperti sauna menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, membantu mengurangi stres.
- Work-Life Balance yang Baik Jam kerja di Finlandia lebih pendek dibanding banyak negara lain. Finlandia sangat menghargai waktu luang dan liburan bagi pekerja. Tidak ada budaya "kerja lembur berlebihan" seperti di beberapa negara lain.
- Kualitas Udara dan Lingkungan yang Baik Finlandia memiliki udara paling bersih di dunia, menurut WHO. Kebijakan lingkungan yang ketat memastikan ekosistem tetap terjaga.
Survei terhadap generasi milenial dan gen Z:
Survei Kesehatan Mental Nasional Indonesia (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi rumah tangga dengan anggota yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia (gangguan mental halusinasi, delusi, gangguan berpikir, dan perubahan emosi, serta perilaku dan susdah membedakan antara realita dan ilusi) meningkat dari 1,7 permil pada tahun 2013 menjadi 7 permil pada tahun 2018. (7 orang per 1000)
Gangguan mental emosional pada penduduk usia di bawah 15 tahun, juga naik dari 6,1% (atau sekitar 12 juta penduduk) pada tahun 2013 menjadi 9,8% (atau sekitar 20 juta penduduk) pada tahun 2018. Survei Spesifik: I-NAMHS (Indonesia National Adolescent Mental Health Survey) 2022: Sekitar 1 dari 20 (atau 5,5%) remaja usia 10-17 tahun didiagnosis memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Sekitar sepertiga (atau 34,9%) memiliki setidaknya satu masalah kesehatan mental. -- terbaru 56%.
Yayasan Pulih 2023: 1 dari 3 remaja Gen Z di Indonesia mengalami masalah mental. Depresi adalah salah satu masalah kesehatan mental paling banyak kedua yang diderita remaja Gen Z di Indonesia. Bisa jadi sebagian dari keluarga kita atau kita di sini merasakannya...
Kenapa Hal ini Terjadi. Kisah Pertaubatan Adam AS dalam Alquran:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Artinya: Dan Siapa Saja berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta” (Thaha 124)
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. [Al-Muthaffifin:14]
Ayat ini dijelaskan dalam hadits
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ زَادَ زَادَتْ حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي الْقُرْآنِ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sesungguhnya seorang mukmin, jika melakukan satu perbuatan dosa, maka ditorehkan di hatinya satu titik hitam. Jika ia bertaubat, berhenti dan minta ampun, maka hatinya akan dibuat mengkilat (lagi). Jika semakin sering berbuat dosa, maka titik-titik itu akan bertambah sampai menutupi hatinya. Itulah raan yang disebutkan Allah dalam Al Qur’an. (HR. Imam Ahmad)
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُواعَن كَثِيرٍ
Allah berfirman, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. (Yakni musibah-musibah yang menimpa kalian apapun itu adalah balasan bagi kalian atas kemaksiatan yang telah kalian lakukan.) dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)
Ali r.a. berkata, “Tidaklah turun bencana melainkan karena dosa. Dan tidaklah bencana lenyap melainkan karena tobat.”
Berkata Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, “Sesungguhnya perbuatan baik itu akan menimbulkan cahaya di wajah seseorang, cahaya pada hatinya, keluasan dalam rezekinya, kekuatan pada badannya, dan kecintaan dari orang lain. Sebaliknya, dosa dan maksiat akan menyebabkan kegelapan di wajah seseorang, kegelapan dalam hatinya, kelemahan pada badannya, kesempitan rezekinya, dan kebencian dari hati-hati manusia.”
Sebagaimana ucapan sebagian ulama Salaf, “Sesungguhnya di antara hukuman dosa adalah perbuatan dosa berikutnya, dan di antara pahala kebaikan adalah kebaikan yang dilakukan berikutnya."
Bagaimana Solusi dari Islam?
أَلاَ وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلاَ وَهِيَ القَلْبُ
Ketauhilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pulalah jasad tersebut. Jika ia jahat, maka jahat pula jasad tersebut. Segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari-Muslim)
Bagaimana kita meraihnya?
Dikisahkan, suatu hari Ibnu Mas’ud RA, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, didatangi seseorang yang meminta nasihatnya. Orang tersebut mengeluh, "Wahai Ibnu Mas’ud, berikan aku nasihat dan berilah obat bagi jiwaku yang sedang gelisah. Hari-hariku penuh perasaan tak tenteram dan jiwaku sedang kusut."
Kemudian Ibnu Mas’ud RA menasihatinya,
"Kalau penyakit itu yang menimpamu, bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, engkau datangi tempat orang membaca Alquran, engkau membaca Alquran, atau engkau dengarkan baik-baik orang yang membaca Alquran. Kedua, engkau datangi majelis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah. Ketiga, engkau mencari waktu dan tempat yang sunyi. Di situ engkau menyendiri menyembah Allah, seperti pada waktu tengah malam, saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan keikhlasan hati.”
Setibanya di rumah, orang tersebut melaksanakan apa yang dinasihatkan Ibnu Mas’ud. Ia berwudhu dan membaca Alquran dengan khusyuk. Seusai membaca Alquran, ia merasakan ada sesuatu yang berubah. Jiwanya terasa tenang, hatinya tenteram, dan pikirannya kembali jernih. Ketenangan akan selalu hadir manakala kita juga menghadirkan Allah dalam setiap aktivitas kita.
Mari kita coba Buktikan... Resep Ketenangan ini:
- Baca Quran
- Dzikir dan Doa, apa aja doain
- Banyakin Sholat..
Saya.. dan Bapak Ibu juga mungkin Merasakan itu insya Allah...
Diakhirnya kita berharap karakter ketenangan itu ada pada kita karena itu adalah karakter calon penghuni surga sebagai mana firman Allah
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ
Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr [89]: 27-30)
PERHATIN PERHATIAN !! JIKA HATIMU TIDAK TENANG ADA YG SALAH DENGAN DIRIMU ... ALERT
Posting Komentar
Posting Komentar