Cara Tepat Membuat dan Menyimpan Frozen food
Hasil COPAS dari : http://bisnisdaridapurcom.wordpress.com
Menyimpan makanan dengan cara dibekukan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan yang cukup populer dikalangan masyarakat kita. Dengan sangat mudah kita dapat menemukan berbagai produk makanan beku atau yang sering kita sebut dengan istilah frozen food di swalayan. Tidak hanya produk olahan daging saja yang bisa kita temui, namun berbagai produk seperti sayuran juga masakan dan kue bisa kita dapatkan di pasaran dalam bentuk beku.
Pada dasarnya menyimpan makanan dengan cara dibekukan merupakan salah satu cara diantara berbagai cara untuk mengawetkan makanan. Inti dari mengawetkan makanan sendiri adalah untuk mempertahankan masa simpan makanan agar layak dikonsumsi dan untuk mempertahankan mutu makanan dari kerusakan. Kerusakan makanan ini bisa disebabkan oleh faktor kimia, fisika dan biologis. Faktor-faktor kerusakan tersebut tentu akan sulit dikendalikan bila tanpa usaha pengawetan.
Namun istilah mengawetkan makanan seringkali diartikan dengan menambahkan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Padahal cara mengawetkan makanan mempunyai banyak cara dan tidak harus dengan ditambahkan bahan pengawet, salah satu caranya adalah dengan dibekukan.
Agar pengawetan bahan makanan dengan metode pembekuan yang akan kita lakukan bisa maksimal, sebaiknya kita mengenal beberapa hal berikut :
Dasar Metode Pembekuan
Dari berbagai cara ataupun metode pengawetan makanan, pembekuan makanan merupakan cara yang paling efektif, mudah, cepat, praktis dan relatif lebih aman. Pada dasarnya, sistem kerja pembekuan adalah suhu dingin. Selama suhu titik bekunya bisa dipertahankan maka pertumbuhan mikro organisme masih dapat dikendalikan.
Yang perlu diketahui adalah sistem pembekuan ini tidak akan membunuh mikro organisme. Pembekuan ini hanya akan menghentikan pertumbuhan mikro organisme sementara saja. Bila suhu meningkat, maka mikro organisme akan berkembang kembali. Bila kita menghendaki sistem pembekuan yang sempurna, maka sebaiknya dilakukan dengan suhu yang dingin dan cepat.
Proses Perubahan Dalam Pembekuan
Dalam proses selama pembekuan sangat memungkinkan terjadinya beberapa perubahan pada bahan yang dibekukan seperti ketengikan. Hal ini disebabkan karena makanan mengalami kontak dengan udara. Sehingga sebaiknya kemaslah makanan dengan rapat dan gunakan sistem vacuum yang dapat menyedot udara dari dalam kemasan jika diperlukan.
Bila bahan yang akan dibekukan mengandung lemak, sebaiknya hilangkan bagian lemaknya. Karena lemak dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya ketengikan. Tidak hanya itu saja, tekstur bahan yang dibekukan akan mengalami perubahan selama proses pembekuan. Hal ini dikarenakan perubahan bahan makanan dari bentuk semula (lembek/cair) menjadi kebentuk padat atau es. Dengan perubahan bentuk tersebut akan mengakibatkan rusaknya dinding sel makanan. Demikian juga bila bahan makanan yang ada dibekukan tidak tertutup rapat selama dalam freezer, sehingga akan timbul freezer burn. Freezer burn terjadi akibat hilangnya cairan yang terdapat dalam bahan makanan. Pada dasarnya freezer burn tidak merugikan ataupun membahayakan namun makanan akan menjadi kering dan mengurangi rasa pada makanan.
Keunggulan Metode Pembekuan
Bahan makanan yang diawetkan dengan metode pembekuan bisa dikatakan lebih baik dari pada makanan dengan jenis pengawetan lainnya seperti dengan cara ditambahkan bahan pengawet untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Tentu saja, bahan makanan yang diberikan bahan pengawet akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Adapun beberapa keunggulan pengawetan makanan dengan metode pembekuan antara lain :
Lebih aman, karena mengawetkan makanan dengan pembekuan hanya mengandalkan suhu beku. Sehingga tidak perlu ditambahkan bahan pengawet yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.
Dengan pembekuan, kita akan menghemat biaya. Karena biaya pengawetan relatif lebih murah dan memerlukan waktu yang relatif singkat. Kita bandingkan saja mengawetkan makanan cara pembekuan dengan cara mengeringkan makanan dibawah sinar matahari, tentu kita akan membutuhkan waktu yang relatif lama serta energi yang digunakan juga relatif banyak. Dengan begitu, cara pembekuan makanan relatif lebih ekonomis dibandingkan dengan cara pengawetan lainnya.
Dalam proses pembekuan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh tidak akan banyak yang hilang. Hal ini berbeda dengan metode mengeringkan yang bisa mengakibatkan beberapa kandungan nutrisi pada bahan makanan akan berkurang, misalnya kandungan vitamin C akan cenderung berkurang karena proses pemanasan yang tinggi. Sehingga dengan cara pembekuan, mutu makanan relatif bisa bertahan. Dari segi rasa juga tidak ada perubahan yang mencolok antara makanan yang baru dimasak dengan makanan yang sudah dibekukan.
Bahan makanan yang dibekukan akan lebih tahan lama. Pada jenis makanan tertentu, bahan makanan yang dibekukan dapat disimpan dalam waktu satu tahun. Kita juga tidak perlu khawatir makanan akan menjadi tengik ataupun rusak, jaga saja suhu freezer -18 derajat Celcius maka bahan makanan akan awet.
Praktis dan effisien karena kita tidak perlu membersihkan bagian yang kotor dari sayuran, daging atau ikan. Bahan makanan yang dibekukan langsung bisa dimasak karena sudah dalam kondisi siap pakai.
Perencanaan Pengawetan Dengan Cara Pembekuan
Bila kita berminat untuk menjual berbagai produk makanan beku atau frozen food maka sebaiknya dibuat perencanaan pembekuan dengan maksimal. Pengaturan penempatan barang sangat diperlukan. Penempatan barang disesuaikan dengan FIFO ( First In First Out), yang artinya makanan yang disimpan lebih awal harus lebih dulu dikeluarkan (dijual ataupun dikonsumsi).
Gunakan keranjang, rak ataupun pembagi agar penempatan barang rapi dan mudah ditangani. atur posisi masing-masing makanan sesuai dengan pengelompokkan bahannya, misalkan untuk aneka daging, ayam, ikan dipisahkan dengan pengelompokkan aneka sayuran ataupun kue.
Pengemasan Bahan Makanan
Salah satu hal yang cukup berperan dalam pembuatan makanan beku atau frozen food adalah pengemasan yang baik. Tujuan pengemasan sendiri adalah untuk melindungi makanan dari kekeringan selama disimpan didalam freezer. Pengemasan yang tepat akan menjaga rasa, warna, kandungan air dan nutrisi makanan yang terdapat dalam frozen food. Kemaslah makanan dengan tempat dan jangan terlalu besar dan banyak isinya karena akan membuat makanan sulit beku. Sebaiknya kemas bahan makanan dengan cara divacuum agar hasilnya lebih maksimal.
Adapun beberapa ciri-ciri pengemasan makanan yang baik adalah sebagai berikut :
Tahan air dan penguapan.
1. Tidak mudah retak atau pecah dalam suhu dingin misalnya botol yang biasanya mudah pecah didalam freezer.
2. Kemasan untuk makanana haruslah kemasan yang tidak meninggalkan bau dan tidak berasa.
3. Mudah digunakan, dapat diberi label dan ditutup (sealing/vacuum)
4. Tidak memakan tempat dan murah.
Tips membuat dan menyimpan makanan beku
Sebelum kita membuat dan menyimpan makan beku, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Pilihlah bahan makanan yang segar dan juga berkualitas.
Bekukan makanan yang masih segar dan tidak basi. Karena pembekuan tidak akan membunuh mikro organisme sehingga makanan busuk yang dibekukan maka hasilnya juga akan tetap busuk.
Beberapa bahan makanan seperti sayuran dan buah-buahan harus mendapat perlakuan khusus sebelum dibekukan. Dan tidak semua bahan makanan dapat dibekukan dengan sempurna misalnya sayuran dengan kadar air yang cukup tinggi seperti selada hasilnya akan kurang baik saat dicairkan (thawing). Makanan dari bahan gelatin atau makanan gorengan dengan kadar minyak tinggi akan lebih cepat tengik bila dibekukan.
Kebersihan peralatan dan bahan makanan juga harus tetap terjaga.
Jaga dan lindungi makanan beku dari kekeringan dengan menggunakan bahan yang tahan dingin seperti plastik. Tutup rapat makanan dengan pembungkus makanan dan jangan biarkan terdapat lubang terbuka karena makanan akan menjadi kering.
Agar makanan beku atau frozen food yang kita buat dan kita simpan menjadi maksimal, maka perhatikan beberapa cara penanganan masing-masing bahan makanan berikut ini.
Membekukan Daging, Ikan dan Ayam
Pilihlah daging, ayam dan ikan yang masih segar. Pembekuan tidak akan membunuh mikroba pembusuk atau yang berbahaya bagi kesehatan. Bahan yang busuk akan mencemari bahan makanan yang lain.
Pengolahan daging, ayam dan ikan untuk dibekukan harus dilakukan dengan cepat dan selalu dijaga suhunya agar tidak panas karena sifatnya yang mudah busuk (perishable). Masukkan bahan tersebut kedalam lemari es terlebuh dahulu jika proses pembekuan belum siap.
Pertahankan suhu freezer -18 derajat Celcius dan usahakan suhu freezer naik turun. Suhu yang tidak stabil akan mempengaruhi mutu bahan makanan menjadi kering ataupun menyusut secara berlebihan saat dicairkan (thawing).
Ikan sangat mudah busuk maka harus dicuci hingga bersih terlebih dahulu. Bersihkan ikan dari sisik, isi perut dan bila tidak diinginkan kepala ikan bisa juga dipotong. Bila hanya dibutuhkan dagingnya saja, fillet atau buang tulang dan durinya sekaligus. Untuk kulit ikan, bisa diikutsertakan ataupun dibuang.
Ikan dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama bila dibersihkan dan mutu ikan bagus saat pembekuan. Ikan dapat bertahan hingga 8 bulan namun untuk jenis ikan seperti salmon atau tongkol biasanya hanya bisa bertahan 3-4 bulan.
Cara membekukan daging, ambil daging segar dan potong sesuai kebutuhan. Pisahkan tulang dan potong bagian lemak yang menempel. Lemak membuat daging cepat tengik. Daging dapat disimpan antara 6-12 bulan. Jenis daging yang banyak mengandung lemak kurang bisa bertahan lama.
Untuk daging ayam, pilihlah ayam yang segar, tidak memar dan tidak bau. Pisahkan ayam seperti dada, paha, sayap, kulit atau jerohan. Jangan membekukan jerohan dalam satu kemasan dengan bagian ayam lainnya karena jerohan mudah rusak. Masa simpan ayam bisa mencapai 12 bulan, sedangkan jerohan hanya bertahan sekitar 3 bulan.
Membekukan Sayuran
Untuk membekukan sayur mayur perlu cara khusus yaitu dengan metode blanching atau dengan cara mencelup sayuran ke dalam suhu panas sesuai waktu yang dibutuhkan. Blanching bertujuan menghentikan aktifitas enzim pada sayuran dan membunuh mikro organisme yang ada dipermukaan sayuran. Namun Blanching jangan dilakukan berlebihan karena membuat sayuran terlalu matang, warna berubah dan nutrisinya berkurang.
Metode blanching terdapat dua macam cara, yaitu blanching dan steam blanching.. Blanching adalah cara yang paling mudah, kita tinggal mencelupkan sayuran kedalam air panas. Perbandingan antara air dan sayuran adalah 4:1. Masukkan sayuran ke dalam keranjang atau peniris saat mencelupkan sayuran, biarkan air tetap mendidih selama proses blanching. Steam blanching adalah dengan cara pengukusan. Metode ini membutuhkan waktu relatif lama dibandingkan dengan blanching. Jangan mengisi air kukusan terlalu penuh, beri jarak saringan pengukus kurang lebih 5-6 cm.
Posting Komentar
Posting Komentar