๐ "Jadilah Shalih dan Muslih: Tanggung Jawab Seorang Muslim dalam Membenahi Diri dan Umat"
๐งญ Pendahuluan
Banyak di antara kaum Muslimin memahami bahwa cukup baginya menjadi orang shalih – yaitu menjaga ibadah, akhlak, dan amal pribadi. Namun Islam mengajarkan lebih dari itu: seorang Muslim sejati tidak hanya memperbaiki dirinya (shalih), tetapi juga berusaha memperbaiki orang lain dan lingkungannya (muslih).
๐ Kata kunci:
- Shalih = memperbaiki diri
- Muslih = memperbaiki umat
๐ Dalil Al-Qur’an dan Hadits
1. Al-Qur’an:
✅ Surah Hud ayat 116:
"Maka mengapa tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan, yang melarang dari (perbuatan) fasad di muka bumi, kecuali sedikit di antara mereka yang telah Kami selamatkan..." (QS. Hud: 116)
Makna: Allah mencela generasi yang hanya diam melihat kerusakan. Yang diselamatkan hanyalah mereka yang berperan sebagai muslih, yakni melarang kemungkaran.
2. Surah Al-A’raf: 170
"َูุงَّูุฐَِูู ُูู َุณَُِّููู ุจِุงِْููุชَุงุจِ َูุฃََูุงู ُูุง ุงูุตََّูุงุฉَ ุฅَِّูุง َูุง ُูุถِูุนُ ุฃَุฌْุฑَ ุงْูู ُุตِْูุญَِูู"
"Dan orang-orang yang berpegang teguh kepada Kitab (Al-Qur’an) serta mendirikan shalat, sungguh Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang melakukan perbaikan (muslihin)."
3. Hadits Nabi ๏ทบ:
✅ Hadits Riwayat Abu Dawud:"ู َْู ุฑَุฃَู ู ُِْููู ْ ู َُْููุฑًุง َُْูููุบَِّูุฑُْู ุจَِูุฏِِู، َูุฅِْู َูู ْ َูุณْุชَุทِุนْ َูุจِِูุณَุงِِูู، َูุฅِْู َูู ْ َูุณْุชَุทِุนْ َูุจَِْููุจِِู، َูุฐََِูู ุฃَุถْุนَُู ุงูุฅِูู َุงِู"
"Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."
(HR. Muslim)
๐งฑ Perbedaan Shalih dan Muslih
Aspek | Shalih | Muslih |
---|---|---|
Fokus | Diri sendiri | Diri & orang lain (masyarakat) |
Ciri utama | Ibadah, akhlak, amal pribadi | Amar ma’ruf nahi munkar |
Tujuan | Selamat di akhirat | Menyelamatkan diri dan umat |
Konsekuensi | Bisa egois/pasif jika sendiri | Proaktif, peduli kondisi umat |
๐ Contoh dari Generasi Sahabat dan Salafus Shalih
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu
Ketika muncul paham murtad dan pembangkangan zakat setelah wafatnya Nabi ๏ทบ, beliau tidak hanya berkata “saya shalih dan sudah bayar zakat” — tapi bangkit memimpin perang melawan mereka agar Islam tetap tegak.
"Demi Allah, aku akan memerangi siapa pun yang memisahkan antara shalat dan zakat." (HR. Bukhari)
2. Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu
Selain sangat zuhud dan shalih secara pribadi, Umar juga terkenal menangis di malam hari dan tegas di siang hari. Ia keliling kampung memastikan rakyat tidak lapar, memanggul sendiri karung gandum untuk ibu dan anak yang menangis karena kelaparan.
3. Imam Hasan Al-Bashri
Seorang tabi’in yang dikenal shalih dan zuhud, namun aktif menasihati penguasa dan memperingatkan umat dari kemunafikan serta kelalaian terhadap akhirat.
Bab Orang Shalih yang tidak mau menjadi Muslih
๐ Surah Al-Anfal ayat 25:
َููฑุชَُّููุง۟ ِูุชَْูุฉًۭ َّูุง ุชُุตِูุจََّู ูฑَّูุฐَِูู ุธََูู ُูุง۟ ู ُِููู ْ ุฎَุงุٓตَّุฉًۭ ۖ َููฑุนَْูู ُูุٓง۟ ุฃََّู ูฑََّููู ุดَุฏِูุฏُ ูฑْูุนَِูุงุจِ
"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya."
(QS. Al-Anfal: 25)
๐งญ Penjelasan dan Tafsir (Ringkas):
✅ Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa jika kemungkaran merajalela dan orang-orang shalih hanya diam , maka mereka pun akan terkena dampaknya.
✅ Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ayat ini adalah peringatan agar kaum Muslimin tidak membiarkan maksiat terjadi tanpa dicegah , karena azab bisa meliputi semuanya.
Riwayat Tirmidzi (no. 2168), dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu:
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian harus benar-benar memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, atau Allah benar-benar akan menurunkan azab kepada kalian secara merata, kemudian kalian berdoa, namun doa kalian tidak akan dikabulkan."
Diam terhadap kemungkaran bisa menjadikan semua terkena azab , bukan hanya pelaku maksiatnya. Maka, menjadi muslih (agen perbaikan) bukan sekadar keutamaan, tapi tanggung jawab agar kita tidak ikut binasa bersama mereka yang melanggar.
๐งฉ Aplikasi Praktis di Era Sekarang
๐น Jadilah shalih: jaga ibadah, shalat tepat waktu, jujur, tidak ghibah.
๐น Jadilah muslih:
- Dakwah di lingkungan kerja dan rumah
- Meluruskan kekeliruan dengan santun
- Aktif dalam gerakan sosial, pemberdayaan, atau advokasi kebaikan
- Memerangi konten hoaks atau kemaksiatan di media sosial
- Membimbing adik, teman, atau orang tua ke arah kebaikan
๐ Penutup dan Renungan
- Allah mencintai hamba-Nya yang memperbaiki diri. Tapi lebih tinggi lagi derajat orang yang memperbaiki umat.
- Jangan hanya menjadi orang baik, tapi jadilah agen kebaikan bagi orang lain.
- Shalih tanpa muslih bisa menjadi pasif dan egois. Tapi shalih dan muslih adalah ciri para nabi dan pewarisnya.
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran: 110)
Posting Komentar
Posting Komentar