Nasihat Bijak Felix Siauw, Katanya Saudara, Benarkah ?
Senang, dan Damai Rasanya aku membaca kultwit Ustd. Felix ini, Mualaf yang lebih mengenal Islam daripada kita yang sudah Islam "karatan". |
- Sedih saat melihat ada Muslim 'toleransi'nya over sama agama lain | tapi nyolotnya luar biasa saat berhadapan dengan sesama Muslim.
- Perbedaan yang beda agama mati-matian dibela | yang sama Islam agamanya malah dihujat mati-matian.
- Saat bicara kekurangan sesama Muslim dia sangat bangga | tapi saat ummat lain ada kekurangan malah dia yang minta memaklumi.
- Sebagus-bagusnya yang bukan Muslim, urusannya hanya di dunia | di akhirat kita tak bersama, di akhirat semua akan jadi sia-sia.
- Apalagi hanya karena berbeda paham, lantas dianggap musuh | sungguh tak adil, harusnya sesama Muslim lebih layak ditolerir.
- Hanya karena kita tak tumbuh jenggot, atau tak mau berjenggot | apakah harus menjelek-jelekkan yang ingin memelihara jenggot?
- Terlepas jenggot sunnah atau tak sunnah, mencela adalah adab buruk | yahudi dan nasrani berjenggot saja kita biarkan, ini sesama Muslim?
- Padahal akidahnya sama, rujukannya juga sama Al-Qur'an dan As-Sunnah | hanya karena beda yang boleh, seolah yang beda harus dipukul.
- Dari situ kita mulai belajar menyemai benih-benih takabur | "dia wahabi aku ahlu-sunnah", "dia pelaku bid'ah aku di jalan sunnah".
- Padahal yang dikata wahabi juga meniti jalan ahlu-sunnah | padahal yang dituduh bid'ah juga berdasarkan sunnah.
- Kita mulai meninggalkan "saling menyayangi diantara mereka" | yang kita kedepankan ego kelompok, atau malah ego dan agenda pribadi.
- Coba ambil waktu sendiri, bertanyalah pada jiwa dengan tenang | "apakah sesama Muslim yang kita benci itu telah keluar dari Islam?"
- Padahal banyak yang justru jelas-jelas sesat berbeda aqidah | namun kita bungkam dan sering tertunduk mesra.
- Saya sering duduk dengan yang dikata wahabi-salafi | ada yang saya tak sepakat, namun lebih banyak yang sepakat.
- Guru-guru saya kebanyakan dari yang dikata ahlu-sunnah wal jamaah | alhamdulillah sampai sekarang masih banyak belajar dari mereka.
- Selama mereka masih Muslim, ada hak yang harus kita penuhi | darahnya, hartanya, kehormatannya, haram bagi kita, harus kita bela.
- Sederhana, karena saya pun tak tahu apakah saya menetapi jalan yang benar | yang saya tahu, saya berusaha terbaik di jalan yang benar.
- Apalagi kelak di akhirat, saya ketahui saudara-saudara Muslim saya itu | yang kelak membela saya dihadapan Allah, sebab cinta mereka.
- Masih banyak jalan yang harus ditempuh, kita perlu sahabat | masih banyak lawan yang menunggu, kita harus bersatu padu, semua Muslim.
*dari twitter @felixsiauw (29/10/2015)
Subscribe to get free updates