MENCARI FORMAT pemuda HARAPAN UMMAT
Bingung bagaimana mendidik ABG kita?
Mungkin risalah ini bisa menginspirasi kita untuk membuat blue print cetakan anak-anak kita, Pemuda Masa depan Bangsa Harapan Agama Investasi Orang Tua.
Libur lebaran tidak pulang kampung, ada yang meminta untuk membuat makalah tentang Pemuda. Aku ambil saja risalah Ila Syabab (kepada para pemuda) dan ternyata isinya sangat menarik, ditulis oleh orang yang paham betul dengan permasalahan ini. Karena panjang sekali (18 halaman), maka untuk sahabat Masbaim, aku cuplikan beberapa pointnya, kalau yg mau versi lengkapnya bisa di download melalui link di bawah.
(إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدىً) (الكهف:13)
"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (Al-Kahfi: 13)
Pemuda bukan generasi manja dan pemalas yang senantiasa minta dilayani. Pemuda adalah pemegang amanah perjuangan, penanggung hak-hak umat. Pemuda harus berpikir panjang, banyak beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat, dan hendaklah pemuda mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna.
Barangkali ancaman yang cukup berbahaya pada bangsa yang mau bangkit -dan kita sekarang di fajar kebangkitan- adalah munculnya beragam isme, banyaknya seruan-seruan, warna-warninya manhaj, perbedaan dalam penetapan strategi dan sarana perjuangan, dan tidak sedikitnya orang yang berambisi untuk menjadi pemimpin dan penguasa.Yang menjadikan Ummat Islam tidak kompak dan bersinergi.
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'rif dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (Ali-Imran: 10)
Oleh karenanya, yang pertama kali Allah serukan kepada kalian adalah hendaklah kalian yakin akan eksistensi kalian, mengetahui posisi kalian, dan percaya bahwa kalian adalah para pewaris kekuasaan dunia, meski musuh-musuh kalian menghendaki agar kalian tetap terhina.
لَكُمْ أساتِذَةُ العالَمِيْنَ وَإنَّ ظَهَرَ عَلَيْكُمْ غَيْرُكُمْ بِظاهِرٍ مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
Kalian adalah para guru bagi dunia, meski pihak-pihak selain kalian berusaha untuk menggungguli dengan gebyar kehidupan dunia. Sesungguhnya, kesudahan terbaik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa.
Dunia ini sedang dalam kondisi gundah gulana. Semua sistem yang ada telah gagal melakukan perbaikan. Sesungguhnya, tidak ada jalan keluar dari permasalahan itu kecuali Islam. Oleh karenanya, majulah dengan asma Allah untuk menyelamatkannya.
(فالْجَمِيْعُ فِي انْتِظَارِ الْمُنْقِذِ، وَلَنْ يَكُوْنُ الْمُنْقِذِ إلا رِسالَةَ الإسْلامِ )
Semua orang tengah menunggu datangnya seorang juru selamat, dan juru selamat itu tiada lain kecuali risalah Islamiyah, di mana kalian yang membawa lenteranya dan memberikan kabar gembira kepada manusia dengan keberadaannya.
Kalian tidak lebih lemah dari generasi sebelum kalian, yang dengan perantaraan mereka Allah membuktikan kebenaran manhaj ini. Oleh karenanya, janganlah merasa resah dan jangan merasa lemah. Pampangkan di depan mata kalian firman Allah,
"(Yaitu )orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul-Nya) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, 'Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, 'maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung." (Ali-Imran: 173)
سَنُرَبِّي أنْفُسَنَا لِيَكُوْنَ مِنَّا الرَّجُلُ المُسْلِمُ ، وَسَنُرَبِّي بُيُوتَنَا لِيَكُوْنَ مِنْهَا البَيْتُ المُسْلِمْ ، وَسَنُرَبِّى شَعْبَنَا لِيَكُوْنَ مِنْهُ الشَّعْبُ المُسْلِمُ
Kita akan menempa diri, sehingga setiap kita menjadi seorang muslim sejati. Kita akan membina rumah tangga - rumah tangga kaum muslimin menuju terbangunnya rumah tangga yang islami. Setelah itu, kita akan menempa bangsa kita menjadi bangsa yang muslim, yang tertegak di dalamnya kehidupan masyarakat yang islami.
Kita memahami bahwa sebaik-baik identitas adalah identitas yang disandang oleh sahabat Rasulullah saw., yakni, "Layaknya pendeta di malam hari dan seperti penunggang kuda di siang hari".
Islam datang untuk mewujudkan kebaikan bagi sekalian manusia dan sebagai rahmatan lil alamin. Dan agama yang demikian itu tentunya jauh dari membeda-bedakan hati dan membelah-belah dada. Islam telah mengharamkan permusuhan, sampai-sampai dalam keadaan marah dan benci sekalipun. Maka Allah swt. berfirman,
(وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى) (المائدة:8)
"Dan jangan sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa." (Al-Maidah: 8)
Islam juga memerintahkan untuk berbuat baik (ihsan) antara sesama warga negara, meski berbeda ideologi dan agama.
(لا يَنْهَاكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ) (الممتحنة:8)
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlau adil kepada orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu." (Al-Mumtahanah: 8)
(وَمَا النَّصْرُ إِلا مِنْ عِنْدِ اللهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ) (آل عمران:126)
"Dan tiadalah kemenangan itu kecuali dari sisi Allah yang Mahaperkasa lagi Maha bijaksana."
Cuplikan risalah Ust. Hasan Al Banna “Kepada para Pemuda Muslim” versi lengkap bisa didownload di sini
@masbaim : “Salam hangat dari kami sekeluarga”
Kegagalan dimulai dari kegagalan keluarga muslim untuk membentuk generasi pemuda harapan ummat harapan kita semua. Selamat berlomba menciptakan pemuda dan pemudi idaman syurga.
keluarga memang pilar utama...
BalasHapusJazakalloh, ini pencerahan yang indah.
terima kasih sudah mampir...
BalasHapus